Sejarah Terutama Seputar Jawa Kuno mari kita kaji bareng lewat blog ini..untuk mengungkap Dahsyatnya Kearifan Tatanan Budaya dan Kemakmuran Dari Dinasti Lampau..( Sambil Wisata-Belajar SEJARAH)
JOGJA.. kata lima huruf yang memiliki banyak keunikan. Banyak hal bisa ditemui di "Jogja", kata yang akan melambungkan pikiran dan membawa kita ke suasana yang nyaman,eksotik dan penuh keramahan.
Sisi Kuliner di jogja begitu beragam, salah satunya The Phenomena of Angkringan. Dari bagian ini muncul gagasan berdirinya Angkringan ++ Jl.Paingan III Kampus SADHAR III yang hadir untuk mendeskripsikan vesri Angkringan yang identik dengan makanan murah namun berkualitas versus view dan suasana nyaman ala resto.
OK...bagi rekan-rekan yang ingin mencoba silakan berkunjung ke tempat kami....
Nasi Goreng Telur : 5500
Ayam Bakar +Nasi : 5500
Omlete : 5000
Intel , Tante
Kopi Legit:2000
Kopi Tarik,Teh Tarik
Juice
Es Teh : 1500
Angkringan di konsep resto..? mmmmph...kenapa tidak!!
Apakah Angkringan harus identik dengan kumuh, dipinggir jalan dan bau asap..? Saya kurang setuju. angkringan seharusnya bisa dinikmati dengan santai disuasana yang nyaman, tidak bising dan sejuk. yang terpenting adalah suasana intens dan relaxs bareng temen ngobrol ngalor ngidul bisa dilakukan tanpa ada gangguan dan yang pasti MURAH.
Mengapa angkringan begitu akrap ditemui dijogja dan penting?! Keberadaan angkringan saat ini penting karena menjadi wahana sosialisasi dan perkembangan budaya. Sebagaimana diketahui JOGJA adalah kota majemuk dan masyarakat jogja terbiasa bergaul,bersosialisasi dengan mahasiswa atau masyarakat luar daerah di tempat yang bernama ANGKRINGAN
Pesan bagi pengelola angkringan di seluruh JOGJA, mari kita masyarakatkan angkringan JOGJA dengan lebih variatif dengan mengutamakan faktor Higenis menu dan tempat saji.
Jangan sampai wahana budaya ini dikenal sebagai tempat yang kumuh.
JOGJA = ANGKRINGAN Kita adalah pioneer dan fasilitator Budaya Jogja 15 sampai 20 tahun lagi..!!
Seperti halnyaandong (kereta berkuda),dikawasan kotaJogjajuga terdapat kendaraan ramah lingkungan yaitu becak (tenaga pedal manusia).Kendaraan roda tiga inimudah ditemukandisekitarareajalan utama dikotaJogja seperti kawasan Malioboro, Jl Mangkubumi (Tugu), stasiun, hingga kawasan sekitarkeraton Jogja.BuatAndayang sedang berkunjung ke Jogja,bisamenjumpaibecak-becak berkeliarandisekitarareatersebut,bahkan aksesnya terkadang hingga didalam gang-gang khusus misalnyaarea Prawirotaman. Mengapajarang dijumpai di tempat lain, ...jawabannya jelas pertama karena disana pusatpariwisata Jogja sepanjang Malioboro hinga Keraton, kedua ditempat lain terutama kondisi topografi yang naik-turuntentu akan memberatkan para penarik becak untuk mengayuh pedal, dan ketiganya memang hanya area tertentu yang sengaja diijinkan untuk beroperasinya becak inidengan disediakan jalur lambat khusus.Perlu disyukuri juga bahwakeberadaankendaraan tradisional di kota inijustru dilestarikanuntuk mendukungprogram pariwisataJogja,tidak sepertidi Jakartadimana di era 90-anjustru diberanguskarena alasan memacetkan lalulintas kota.
Memang tidak hanya Jogja,beberapakota lain jugamasihterdapatkendaraan becak seperti halnya diPurwokerto, Solo, Surabaya dll.Namunhanya di Jogja & Solo saja, dimana identitas becak diangkat sebagaisalah satu faktorpendukung pariwisatauntukmemikatwisatawan yang memang ingin menikmatisuasana santaidengan mengunjungi obyek wisata maupun berbelanja di sekeliling kota yang kebetulan mempunyai kesamaan identitas Keraton sebagai pusat budaya ini. Perhatian pemerintah daerah dalam hal ini menjadikuncijugadalam melestarikan eksistensikendaraan tradisional ini,dimanasepertinya hanya di 2 kota ini...disediakan jalur lambat di sepanjang jalur protokoluntukakseskendaraan lambatsepertisepeda, becak maupun andong.
Buat Anda yang sedang jalan-jalan ke Jogja,boleh dicoba naik becakterutama disekitar kawasan Malioboro – Jogja. Memang tarifnaik becak dilokasi initidak terterajelas...karena tidak punya speedometer,jaditergantung kemampuan Anda untuk menawar.Sebagai gambaran untukjarak dekathanya disepanjang jalur Malioboro aja...untukmengunjungigerai toko kaos/batikmungkin Anda perlu merogeh kocek Rp 5000.Namun kalau Anda ingin berkelilinghingga kawasan Keration atau membelioleh-olehdi kawasan BakpiaPatok...paling tidak tarifnya Rp 15000 – 20000.Memang tidak dipungkiri di kawasan initerjalin kerjasamaantara penarik becak/andongdengan para pemilik gerai kaos/butik. Bahkan terkadang ada tukang becak yang berani menawarkan tarif rendah dengan berharap mendapat komisi dari pemilik toko karena mengantar penumpang kesana, namun tetap saja mereka berani ambil resiko jika ternyatapenumpangnya tidak berbelanja.
Ada keasyikan tersendiribagi siapapun itu yang bisa merasakan nikmatnya naik becak. Mungkin sejalan pepatah Jawa (alon-alon asal kelakon), siapapun yang mencoba naik becak akan tersugestiuntuk merasakan suasana santailepas dari kepenatan aktivitas harian, seolah-olah waktu berjalan lambat tanpa diuber-uber setoran. Apalagi ada slogan khusus”Every day is Sunday in Jogja”...so lengkap kalau sudahsuasana Jogjacocok untuk melepas penat terutama buat para eksekutif muda & keluarga yang sehari-harinyadisibukkan dengan aktivitas di kota-kota besar.
Sebenarnyabecak khas Jogjamempunyaiciri khususterutamacorak design-nya dibanding becak tempat lain termasukSolo – Surakarta.Selain body-nyaagak lumayan besar,anda bisa melihat corak khususdibagianpenutuprodadepan samping kiri-kananyang dibuatsengaja menggembung diluarnya umumnya dihiasitekstur lukisan sederhana, tulisan iklan atau sekedar nama pemiliknya.