Kamis, 20 November 2008

Wisata Religius Di Seputar Semarang

DEMAK
Kota Wali
Kota Demak sendiri yang berimage sebagai Kota Wali masih relatif kuat nuansa religiusnya. di jalur Pantura sekitar 30 menit perjalanan dari kota semarang. Didalamnya terdapat lokasi wisata religius Masjid Demak dan Makam Raden Patah Terletak di seputar Jantung kota Demak , Masjid Kadilangu dan makam Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu Demak . MASJID DEMAK Perkembangan kebudayaan Islam di pulau Jawa berawal dari berdirinya kerajaan Demak. Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa yang juga merupakan pusat perkembangan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada saat itu. Tepatnya berpusat pada Masjid Agung Demak sebagai pusat penyebaran agama Islam. Tempat tersebut sampai saat ini masih merupakan salah satu lokasi yang sering dikunjungi wisatawan sebagai rentetan dari ‘Ziarah Wali Songo’, peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Masjid Demak dibangun pada masa wali songo dan dijadikan sebagai pusat penyebaran agama islam . Yang menarik dari bangunan ini selain nilai historis tinggi sebagai pusat penyebaran agama adalah legenda tentang dibangunnya Masjid Demak , yang konon salah satu tiang ( Soko) bangunan Masjid dibangun dari “Tatal” ( Sisa Gergaji ). KOMPLEKS MAKAM KADILANGU Kompleks makam Kadilangu merupakan kawasan pemakaman dari makam Sunan Kadilangu beserta keturunannya. Karena dulunya kompleks ini merupakan pondok pesantren dari sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam, maka setelah Sunan Kalijaga wafat dan dikubur di situ, kawasan tersebut menjadi sebuah kompleks pemukiman dari para murid dari sunan Kalijaga, yang akhirnya menjadi sebuah perkampungan Islam kadilangu Bentuk makam dari sunan Kalijaga sendiri, merupakan sebuah bangunan dengan bentuk atap berupa atap tajuk, yang di dalamnya terdapat makam Sunan, dengan bentuk bangunan menyerupai bentuk dari masjid agung Demak, dengan memiliki atap yang terdiri dari 2 lapis, dan di atas atap tersebut terdapat sebuah cungkup. Pada dinding dari makam Sunan Kalijaga tersebut terdapat ukir-ukiran yang memenuhi sepanjang dinding bangunan. Sedangkan letak dari bangunan makam tersebut terdapat pada tengah-tengah kompleks makam Kadilangu. Sedangkan untuk kebudayaan yang masih menjadi tradisi dan berkembang pada Kadilangu sendiri, yaitu Grebeg Besar, yaitu sebuah perayaan menyambut bulan besar, pada penanggalan Hijriyah, perayaan itu berupa arak-arakan besar yang berakhir di makam Sunan Kalijaga di Kadilangu dengan kegiatan utama berupa upacara penjamasan (pensucian) senjata peninggalan-peninggalan dari Sunan Kalijaga yang tersimpan di makam Kadilangu . ( disusun dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: